Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM)

Diposting oleh Rendy on Rabu, 18 Februari 2015

 Apa itu Instalasi Pengelolaan Air Minum ?




Instalasi pengolahan air minum dibangun sebagai usaha dalam penyediaan air bagi masyarakat. Air yang dihasilkan dari pengolahan adalah air yang memenuhi persyaratan secara higienis maupun estetis dan dengan kontinuitas debit yang terjaga serta dapat dijangkau harganya oleh masyarakat. Kualitas yang diberikan bagi air minum ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan. Jenis pengolahan yang diperlukan dalam penyediaan air minum ditentukan oleh kualitas air baku dan standar/baku mutu air minum yang diizinkan bagi manusia.

 Bagaimana menentukan lokasi yang tepat untuk IPAM ?

Penentuan lokasi instalasi pengolahan perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
  • Topografi wilayah perencanaan
  • Kondisi geologi
  • Kondisi sanitasi lingkungan
  • Aman dari bencana alam seperti banjir dan gempa
  • Memiliki akses jalan yang baik
  • Ketersediaan tenaga listrik dan peralatan lainnya
  •  Adanya kemungkinan untuk pengembangan di masa yang akan
    datang
Lokasi yang baik adalah yang dapat memanfaatkan ketinggian sebagai energi untuk mengalirkan air sehingga tidak diperlukan pemompaan. Kemiringan yang diperlukan adalah sekitar 2-3%. Pada umumnya instalasi pengolahan air minum konvensional membutuhkan perbedaan ketinggian sekitar 4,9 – 5,2 m sepanjang instalasi untuk mengatasi headloss yang terjadi.


Bagaimana Baku Mutu Air Minum di Indonesia ?

Instalasi pengolahan air minum akan mengolah air baku sampai air tersebut memenuhi standar baku mutu yang berlaku. Di Indonesia, standar baku mutu untuk air minum yang berlaku saat ini adalah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.


Bagaimanakah pemilihan unit unit dalam IPAL ? dan aspek apa saja yang harus dipertimbangkan ?

Pemilihan unit-unit pengolahan yang akan digunakan dalam instalasi pengolahan air minum tergantung kepada kualitas air baku yang akan diolah, dengan mempertimbangkan segi teknis dan segi ekonomis.
  1. Kualitas Air
Unit-unit pengolahan dipilih berdasarkan parameter-parameter kualitas air yang tidak memenuhi baku mutu dan harus diturunkan. Pemilihan ini didasarkan pada model-model prediksi pemilihan unit pengolahan air.
  1. Segi Teknis
  • Beberapa pertimbangan dari segi teknis adalah :
  • Efisiensi unit-unit pengolahan terhadap parameter yang akan diturunkan
  • Fleksibilitas sistem pengolahan terhadap kualitas air yang berfluktuasi
  • Kemudahan operasional dan pemeliharaan dalam jangka waktu yang panjang
  • Kemudahan konstruksi.
  • Segi Ekonomis
  • Biaya investasi awal, operasional, dan pemeliharaan
  • Luas lahan yang dibutuhkan
  • Optimalisasi jumlah unit pengolahan untuk menurunkan parameter kualitas air yang hendak diturunkan.
Sekian penjelasan secara garis besar tentang Instalasi Pengolahan Air Minum. Teknologi yang telah ada sekarang memang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air minum kita sekarang. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa Teknik Lingkungan dituntut mengembangkan teknologi IPAM yang bukah hanya lebih higienis tetapi juga lebih ekonomis.

Source : Jujubandung .wordpress
              Digilib ITB
More aboutInstalasi Pengolahan Air Minum (IPAM)

Peran Teknik Lingkungan di Indonesia

Diposting oleh Rendy

  "Teknik Lingkungan, diharapkan berbasis kepada masyarakat, industri, dan pembangunan."
~Prof. Dr. Ir. Joni Hermana, MScES, TL-ITS

"Beberapa masalah terkait lingkungan yang membutuhkan kepakaran TL seperti :
- lingkungan permukiman perkotaan dan pedesaan yang mencakup masalah air minum dan sanitasi,
- masalah pencemaran udara di perkotaan,
- perkembangan limbah industri,
- kegiatan pertambangan,
- upaya reduksi gas rumah kaca dalam kaitannya dengan pemanasan global."

~Prof. Dr. Ir. Enri Damanhuri, TL-ITB


Peran yang dapat dilakukan lulusan teknik lingkungan dalam industri misalnya :
  • pada saat kegiatan pra pembangunan dengan menyusun analisis dampak lingkungan (AMDAL);
  • pada saat kegiatan pembangunan dengan melakukan desain dan supervisi pengolahan air proses, air limbah, serta limbah padat dan gas;
  • pada saat kegiatan operasi dengan mengoperasikan unit–unit pengelolaan limbah serta penyusunan ISO 14000.


"Untuk menjawab kebutuhan industri, pendidikan TL dapat menguasai ilmu satuan proses dan operasi yang berorientasi kepada industri dan kurikulum yang berbasis entrepreneurship."
~Dr. Ir. Edison Effendi, MSc, praktisi industri


Dalam sektor perumahan dan permukiman, peranan TL diperlukan untuk peningkatan kualitas perumahan dan permukiman di Indonesia.
Hal teknis seperti prasarana air minum dan penyehatan lingkungan berkaitan juga dengan masalah keuangan.

"lulusan TL perlu dibekali ilmu manajemen dan keuangan sehingga dapat menerapkan teknologi yang berbasis masyarakat."
~Basah Hernowo, Bappenas

"Perkembangan sektor pertambangan sedikit banyak bergesekan dengan lingkungan, oleh karena itu perlu diadakan perencanaan tambang yang cermat dan pengendalian dampak–dampak namun tetap terintegrasi dengan kegiatan operasi produksi."
~Dr. Ir. S. Witoro Soelarmo, MSi, Kementrian ESDM


Peran TL dalam sektor pertambangan, yaitu menentukan teknologi terbaik bagi kegiatan pengelolaan lingkungan pertambangan dan mengupayakan pemulihan lahan yang terganggu akibat kegiatan pertambangan secara optimal agar lahan bekas tambang mempunyai potensi untuk penggunaan yang produktif.

Sektor Real Estate. Konsep real estate saat ini seperti diungkapkan Arief Wiradisuria menjual konsep lingkungan. Sektor ini memerlukan peranan TL untuk mengelola lingkungan alam di dalam kota.

Okeyy, jadi gimana ?? peluang kita untuk berprofesi sesuai keahlian kita sebagai sarjana "Teknik Lingkungan" masih terbuka lebar kan ??, apalagi di Indonesia. Kalau masih bingung silakan deh liat video dibawah ini...


Sumber : Kaskus Environmental Engginering Thread
More aboutPeran Teknik Lingkungan di Indonesia